Pages

أهلا وسهلاعلى بلدي بلوق أن يفسر معنى في رحم الإسلام

Kamis, 01 Desember 2011

"Keutamaan Sholat"

A. Definisi Sholat.
Sholat (الصَّلَاةُ) menurut bahasa artinya do'a (الدُّعَاءُ).

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:

{وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَوتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ}

"Dan berdo'alah untuk mereka, sesungguhnya do'amu itu (menumnbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka". (QS. At-Taubah: 103)


Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

"إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ فَلْيُجِبْ، فَإِنْ كَانَ صَائِمًا فَلْيُصَلِّ....".

"Apabila salah satu dari kalian diundang, maka hendaklah menjawab, apabila (sedang ) puasa maka do'akan". (HR. Muslim: 1431), mendo'akan yang punya hajah.

Sedangkan menurut syariat, yang dimaksud dengan sholat adalah:

"التَّعَبُّدُ للهِ تَعَالَى بِأَقْوَالٍ وَ أَفْعَالٍ مَعْلُوْمَةٍ مُفْتَتَحَةٌ بِالتَّكْبِيْرِ، مُخْتَتَمَةٌ بِالتَّسْلِيْمِ، مَعَ النِّيَةِ ، بِشَرَائِطِ مَخْصُوْصَةٌ"

Beribadah kepada Alloh subhanahu wa ta'ala dengan perkataan dan perbuatan yang telah diketahui, yang dibuka dengan takbir, diakhiri dengan salam, disertai dengan niat, dan dengan syarat-syarat khusus.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

"صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ"

"Sholatlah kalian seperti apa yang telah kalian lihat aku sholat". (HR. Ibnu Hibban: 1658)

B. Keutamaan Sholat.

1) Sholat adalah rukun Islam kedua, bahkan merupakan rukun Islam yang terpenting setelah syahadatain.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

"بُنِيَ الإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلَ اللهِ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ البَيْتِ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ".

"Islam dibangun di atas lima pondasi, yaitu: syahadat (persaksian) bahwa tidak ada Ilah (yang berhak di ibadahi) kecuali Alloh dan bahwasannya Muhammad (adalah) utusan Alloh, mendirikan sholat,mengeluarkan zakat, haji ke Bait (Alloh), puasa di bulan Romadhon". (HR. Bukhori: 4514 dan Muslim: 121)

2) Sholat adalah munajat (komuikasi dan hubungan langsung) antara hamba dengan Robbnya subhanahu wa ta'ala.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

"إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ فِيْ صَلَاتِهِ فَإِنَّهُ يُنَاجِيْ رَبَّهُ"

"sesungguhnya Salah seorang dari kalian apabila berdiri sholat, maka ia sedang bermunajat dengan Robbnya". (HR. Bukhori: 405)

3) Sholat adalah penolong dalam segala urusan penting dan pencegah dari segala maksiat dan kemungkaran.

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'". (QS. Al Baqarah [2]: 45)

Alloh subhanahu wa ta'ala memerintahkan mereka untuk meminta tolong dalam seluruh urusan mereka dengan berbagai jenis kesabaran yaitu sabar dari maksiat kepada-Nya sehingga meninggalkannya dan sabar atas takdir-Nya yang tidak menyenangkan baginya sehingga tidak murka, serta sabar dan mengendalikan jiwa dalam menjalankan perintah-perintah Alloh subhanahu wa ta'ala , sabar merupakan sumber pertolongan terhadap setiap perkara. Begitu pula minta pertolongan dengan sholat yang merupakan timbangan Iman dan pencegah dari kekafiran dan segala macam bentuk kemungkaran.

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

"Dan Dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar". (QS. Al 'Ankabuut [29]: 45)

Sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar karena seorang hamba yang menegakkannya dengan menyempurnakan seluruh rukun dan syaratnya serta kekhusu'annya, maka bersinarlah hatinya, bersihlah perasaannya, bertambahlah imannya, kuatlah keinginannya untuk berbuat kebaikan serta sedikit atau menghilanglah kesukaannya pada kemaksiatan.

4) Sholat adalah perkara yang pertama kali akan dihisab pada hari qiyamat. Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

"أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَنَجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَ خَسِرَ"

"pertama seorang dhamba dihisab pada hari qiyamat adalah sholat, maka jika baik (mengerjakan sholat) maka akan beruntung dan selamat, dan jika buruk (tidak mengerjakan sholat maka sungguh dia gagal dan merugi". (HR. Bukhori: 540 dan Muslim:1005)

5) Sholat diibaratkan bangunan, maka sholat adalah tiangnya.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

"رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلَامُ وَ عَمُوْدُهُ الصَّلَاةُ"

"pokok utama setiap urusan adalah Islam sedangkan tiangnya adalah sholat". (HR. Ahmad: 5/231)

6) Sholat merupakan wasiat akhir Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam sebelum meninggal.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

"الصَّلَاةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ"

”(Peganglah kuat) sholat dan budak kalian". (lihat : Kasyfu Al-Khofa': 164 )

7) Sholat adalah cahaya bagi orang–orang beriman yang memancarkan dari dalam hatinya dan akan menyinarinya pada padang mahsyar.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

"مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَ بُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ القِيَامَةِ"

"barangsiapa yang menjaga sholatnya, niscaya ia akan menjadi cahaya, bukti dan penyelamat (baginya) pada hari qiyamat". (HR. Ahmad: 6576)

8) Sholat merupakan ikatan Islam yang terakhir hilang dari muka bumi.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

"لَتَنْقَضُنَّ عُرَى الإِسْلَامَ عُرْوَةً عُرْوَةً ، فَكُلَّمَا انْقَضَتْ عُرْوَةً تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِيْ تَلِيْهَا ، فَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا الحُكْمُ، وَ آخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ"

"Sungguh akan terurai tali Islam pintalan demi pintalan, disaat telah lepas satu pintalan maka manusia berpegang teguh dengan pintalan berikutnya. Maka pintalan yang pertama kali lepas adalah hukum (syari'at) dan pintalan yang terlepas paling akhir adalah sholat". (HR. Ahmad: 5/251)

Macam-macam Sholat
Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Sholat Fardhu (الصَّلَاةُ المَفْرُوْضَةُ)

Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh subhanahu wa ta'ala kepada hamba-hamba-Nya sesuai batasan-batasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah maupun larangan. Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu:

a. Dzuhur (الظُهْرُ) : waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya

b. 'Ashar (العَصْرُ) : waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya sampai tenggelamnya matahari.

c. Magrib (المَغْرِبُ) : waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya mendung merah dilangit.

d. 'Isya' (العِشَاءُ) : waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai munculnya fajar shodiq.

e. Fajar (الفَجْرُ) atau Shubuh (الصُّبْحُ) : waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari.


2. Sholat Tathowwu' (صَلَاةُ التَّطَوُّعِ)

Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5 waktu.

Pembagian Sholat Tathowwu'.
Sholat Tathowwwu' ini memiliki 2 bentuk:

1) Sholat Tathowwu' Muthlaq (التَّطَوُّعُ المُطْلَقَةُ)

Yaitu sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara', dikerjakan dua roka'at-dua roka'at, baik dikerjakan pada siang hari atau malam hari. Akan tetapi, hendaklah sholat tathowwu' ini tidak dilakukan terus menerus seperti sunnah rowatib serta tidak mengarah kepada bid'ah atau serupa dengan pelakunya.

2) Sholat Tathowwu' Muqoyyad (التَّطَوُّعُ المُقَيَّدُ).

Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh syara'.

Dalam hal ini antara lain, sholat-sholat sunnah rowatib, yaitu:

-Sholat Rotibah Fajar yaitu sholat 2 rokaat sebelum sholat Fajar.

-Sholat Rotibah Dzuhur yaitu sholat 2 atau 4 rokaat sebelum ataupun sesudah Zuhur.

-Sholat Rotibah Ashar yaitu sholat 4 rokaat sebelum sholat Ashar.

-Sholat Rotibah Maghrib yaitu 2 rokaat sesudah sholat Maghrib.

-Sholat Rotibah Isya' yaitu sholat 2 rokaat sesudah sholat Isya'.

Ibnu Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10 rokaat (sholat) dari Nabi sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2 rokaat sesudahnya, 2 rokaat setelah maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah isya' dirumahnya, dan 2 rokaat sebelum shubuh disaat Nabi sholallohu alaihi wa sallam tidak boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan Muslim: 729)

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَ أَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللهُ عَلَى النَّارِ"

"Barangsiapa yang menjaga 4 rokaat sebelum dzuhur dan 4 rokaat sesudahnya, maka Alloh akan mengaharamkan api neraka baginya". (HR. Ibnu Majah: 1160, dishohihkan Al-Bani di Shohih Ibnu Majah: 1/191)

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ العَصْرِ أَرْبَعًا"

"Alloh mengasihi seseorang yang sholat 4 rokaat sebelum 'Ashar". (HR. Abu Daud: 1271, dishohihkan Al-Bani di Shohih Abu Daud: 1/237)

"رَكْعَتَا الفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَ مَا فِيْهَا"

"dua rokaat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya".(HR. Muslim).

Sholat-sholat lain yang disyari'atkan dalam bagian ini, antara lain ialah:

a. Sholat Malam/ Tahajjud/ Tarawih dibulan Romadhon dan witir:

'Aisyah rodhiallohu anha berkata: "Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam sholat antara selesai sholat 'Isya hingga fajar 11 rokaat dengan salam setiap dua rokaat dan witir 1 roka'at". (HR. Muslim: 736)

b. Sholat Dhuha 2 rokaat sampai dengan 12 rokaat.

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابٌ وَهِيَ صَلَاةُ الأَوَّابِيْنَ"

"Tidak ada yang selalu menjaga sholat dhuha kecuali orang-orang yang bertaubat. Itulah Awwabin". (HR. Ibnu Khuzaimah: 2/228. lihat Al-'Ahadits Ash-Shohihah: 1994)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ :قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الضُّحَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْرًا مِنْ ذَهَبٍ فِي الْجَنَّةِ

Diriwayatkan dari Anas bin malik rodhiallohu ‘anhu berkata: “Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: barangsiapa sholat dhuha 12 roka’at, Alloh bangun baginya sebuah istana dari emas didalam jannah”. (HR. Tirmidzi: 435)

c. Sholat Tahiyyatul Masjid.

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ المَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ"

"Apabila salah seorang kalian masuk masjid, mak sholatlah 2 rokaat sebelum dia duduk". (HR. Bukhori: 444 dan Muslim: 714)

d. Sholat Taubat.

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorang yang melakukan dosa, kemudian ia bengun dan bersuci kemudian sholat dan meminta ampun kepada Alloh, kecuali Alloh akan mengampuninya. Kemudian beliau membaca ayat ini:

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Alloh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Alloh? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui". (QS. Ali-Imron [3]: 135) (HR. Tirmidzi: 406, dishohihkan Al-Bani: 1/128)

e. Sholat Tasbih (4 rokaat).

Caranya adalah:

· Membaca Tasbih

(سُبْحَانَ اللهِ وَ الحَمْدُ للهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ) 15 kali setelah membaca surat, sebelum ruku'.

· Membaca Tasbih 10 kali diwaktu ruku'.

· Membaca Tasbih 10 kali di waktu I'tidal.

· Membaca Tasbih 10 kali di waktu sujud.

· Membaca Tasbih 10 kali di waktu duduk diantara dua sujud.

· Membaca Tasbih 10 kali di waktu sujud kedua.

· Membaca Tasbih 10 kali di waktu duduk istirahat.

f. Sholat Istihoroh.

Jabir bin Abdulloh rodhiallohu anhuma berkata: "Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam mengajarkan kami istikhoroh dalam segala perkara, sebagaimana beliau mengajarkan kami surat Al-Qur'an. Beliau sholallohu alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang kalian bercita-cita dalam satu masalah, maka sholatlah 2 rokaat selain fardhu, kemudian berdo'alah:

"اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُ بِعِلْمِكَ وَ أَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ العَظِيْمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الغُيُوْبِ. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَ مَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ: عَاجِلِ أَمْرِيْ وِآجِلِهِ) فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَ اقْدِرْ لِيْ الخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ ارْضِنِيْ بِهِ"

Lalu sebutlah hajatnya". (HR. Bukhori: 1162)

0 komentar:

Posting Komentar